Monday 27 May 2013

Menulis Tinjauan Pustaka - landasan teori

Dalam menulis tesis atau disertasi kita perlu menulis landasan teori. Pertanyaannya adalah apa itu teori dan mengapa harus menggunakan teori?  Posting ini mendiskusikan bagaimana menulis landasan teori yang ‘menginspirasi’ dalam artikel.

Di beberapa jurnal, banyak temukan, penulisan teori digabung di bagian pendahuluan. Disadari atau tidak ada peran teori dalam disiplin tersebut dan itu berbeda jika dibandingkan dengan misalnya, sistem informasi atau administrasi publik.

Yang perlu diperhatikan di sini adalah kita harus membedakan antara kajian penelitian sebelumnya (prior works, literature review) dan landasan teori (theoretical basis, theoretical framework). Keduanya bersinggungan  tetapi tidak sam. Keduanya sama-sama dijadikan acuan dalam melakukan penelitian. Untuk literature review, silakan lihat posting tentang ‘melakukan literature review’.

Perlu dicatat ada beragam definisi teori. Sebagian akademisi hanya menganggap teori yang sudah mapan (seperti ANT, structuration theory, institutional theory, diffusion of innovation theory), sedangkan beberapa lain yang mendefinisikannya dengan lebih longgar, termasuk memasukkan model ke dalam teori (lihat misalnya Whetten, 1989). Heeks dan Bailur (2007) membedakan ‘teori’ dalam penelitian menjadi: teori, framework, model, skema, konsep, dan kategori. Berdasar pengamatan dan pengalaman Kristinsan (2012), minimal ada dua hal yang perlu diperhatikan dan dua kesalahan terkait yang perlu dihindari.
Pertama, teori bisa beragam, menurut tingkat generalisasi (meta vs grand), menurut keluasan cakupan (substantive vs formal vs mid-range) dan menurut ‘fungsi’ (menjelaskan, memprediksi, dan seterusnya). Dalam penelitian teori pun kadang digunakan secara ‘lengkap’ dan kadang hanya sebagian. Tidak jarang, lebih dari teori digabungkan untuk meningkatkan ‘daya jelas’ (Okhuysen & Bonardi, 2011). Apapun pilihannya, tuliskan bagian yang akan digunakan dalam membingkai penelitian, baik dalam pengumpulan maupun analisis data. Jika teori terdiri dari a sampai z, dan kita hanya menggunakan bagian a, b, g, misalnya, tuliskan hanya bagian a, b, dan g. Dengan demikian, bagian landasan teori tidak ‘nyowo woro’ dan terkesan ‘asal comot’. Praktik ini sering saya temukan. Pilih yang relevan dan deskripsikan dengan detil. Di sini beragam versi dan interpretasi atas teori bisa dikutip untuk memperkaya deskripsi.

Kedua, sebagaimana halnya melakukan literature review, atur penulisan bagian landasan teori tidak berdasar penulis tetapi konsep. Jangan sampai, setiap paragraf, sebagai contoh ekstrim, diawali dengan “Menurut A …”, “Menurut B …’, dan seterusnya (Webster & Watson, 2002). Gaya penulisan seperti ini sering saya temukan. Lakukan sintesis jika memungkinkan. Jika ada beragam 10 pendapat, misalnya, kita bisa kelompokkan menjadi dua atau lebih. Jika lebih dari satu teori digunakan, pastikan dua-duanya (atau lebih) mempunyai ‘kedekatan’ dan asumsi yang mendasarinya ‘kompatibel’ (Whetten, 1989).

Bagaimana mendeteksi penulisan landasan teori yang menginspirasi? Gunakan ukuran yang sederhana. Kalau setelah membaca kita mendapatkan pengetahuan baru atau perluasan pengetahuan akan teori yang digunakan, berarti bagian ini menginspirasi. Kalau setelah membaca, kok terasa hambar tidak mendapatkan pencerahan, berarti tidak. Ada gradasi di antaranya. Semakin keras ‘wow’ yang kita ‘teriakkan’, semakin menginspirasi bagian ini. :-)

Setelah Anda membaca posting ini, mudah-mudahan dari mulut pembaca yang baik terdengar ‘wow’, meskipun mungkin pelan. Kalau tidak, berarti  posting ini dalam masalah. :) )

Sumber bacaan:

Fathul Wahid. 2012. Menulis landasan teori. www.publikasiinternasional.blogspot.com
Gregor, S. (2006). The nature of theory in information systems. MIS Quarterly, 30(3), 611-642.
Heeks, R., & Bailur, S. (2007). Analyzing e-government research: Perspectives, philosophies, theories, methods, and practice. Government Information Quarterly, 24(2), 243-265.

Okhuysen, G., & Bonardi, J. P. (2011). The challenges of building theory by combining lenses. Academy of Management Review, 36(1), 6-11.
Webster, J., & Watson, R. T. (2002). Analyzing the Past to Prepare for the Future: Writing a Literature Review. MIS Quarterly, 26(2), xiii-xxiii.
Whetten, D. A. (1989). What constitutes a theoretical contribution?. Academy of Management Review, 14(4), 490-495.

No comments:

Post a Comment