Wednesday 29 May 2013

MELAKUKAN OBSERVASI DALAM PENELITIAN

Observasi sendiri awalnya digunakan secara ekstensif dalam penelitian etnografi yang melibatkan catatan lapangan (field notes) yang ekstensif (Van Maanen, 2011). Observasi dapat dilakukan pada beragam konteks di dunia nyata, dan biasanya (meskipun tidak selalu) digabungkan dengan teknik pengumpulan data lain seperti wawancara dan analisis dokumen/arsip.

Terlepas dari beberapa masalah yang menyertainya, termasuk masalah keterbukaan dengan yang diamati dan mendapatkan hak akses yang sulit, menurut Mulhall (2003), observasi mempunyai beberapa manfaat, di antaranya (a) memberikan tilikan (insight) atas interaksi antar elemen atau kelompok; (b) mengilustrasikan keseluruhan fenomena yang diobservasi; (c) menangkap konteks dan process; dan (d) menginformasikan tentang pengaruh lingkungan fisik. Observasi juga dapat digunakan untuk membandingkan apa yang orang katakan dan orang lakukan atau kenyataannya (Mulhall, 2003). Observasi dapat memvalidasi keterangan informan dengan membandingkannya dengan hasil observasi.

Salah satu contoh artikel favorit yang menggunakan observasi adalah Barley (1990). Barley sekarang adalah profesor di Stanford University dan mendapatkan PhD dari Massachusetts Institute of Technology (MIT). Observasi tersebut dilakukan ketika dia menempuh program PhD di MIT terhadap penggunaan teknologi (seperti CT scan, radiografi, dan ultrasound) oleh radiologis. Dia melakukan observasi selama setahun, empat hari sepekan, mulai jam 8-9 pagi sampai 6-7 jam sesudahnya; dengan hanya ‘libur’ selama tujuh pekan di antaranya. Setiap hari dia menghasilkan 20 halaman catatan lapangan atau total setebal 2500 halaman catatan lapangan spasi tunggal selama penelitian. Tujuan penelitian Barley adalah melihat bagaimana teknologi digunakan oleh radiologis dan bagaimana teknologi tersebut mempengaruhi struktur sosial melalui proses negosiasi dan interaksi. Ini adalah penelitian yang luar biasa karena menggunakan tiga macam perbandingan: antar rumah sakit, antar teknologi, dan antar waktu. Padahal, melakukan salah satu saja sudah cukup untuk mendapatkan predikat PhD.

Observasi, terutama yang melibatkan keterlibatan yang ‘dekat’ seperti contoh di atas, sangat menyita waktu. Bandingkan misalnya dengan survei yang bahkan bisa dilakukan dengan membayar enumerator. Selain itu, ada risiko ‘terhanyut’ ke dalam pandangan orang yang diamati dan tidak bisa menjaga interpretasi yang segar atas fenomena yang diobservasi (Walsham, 2006).

Catatan lapangan sangat sentral posisinya dalam observasi. Menurut Eisenhardt (1989) praktik yang baik dalam membuat catatan lapangan adalah dengan menuliskan apapun kesan yang muncul, karena kita tidak tahu catatan mana yang akan bermanfaat kemudian. Bisa jadi, yang tadinya kita anggap tidak bermanfaat dan tidak akan digunakan, justru menarik untuk dianalisis. Praktik yang baik lainnya, ketika membuat catatan lapangan, adalah dengan selalu mengajuan pertanyaan “apa yang saya pelajari?”, atau “apa yang beda dengan kasus sebelumnya?”.

Lebih spesifik, apa yang dapat ditulis dalam catatan lapangan? Mulhall (2003) memberikan daftar berikut:
  1. Karakteristik struktur dan organisasi (bentuk bangunan, fasilitas, serta lingkungan di sekitarnya dan bagaimana digunakan)
  2. Orang (bagaimana mereka berperilaku, berinteraksi, berpakaian, dan bergerak)
  3. Aktivitas harian
  4. Kejadian khusus (misal bagaimana rapat dilakukan, apa yang dibahas)
  5. Dialog yang terjadi
  6. Diari kejadian harian secara kronologis (baik di lapangan atau sebelum memasuki lapangan, misalnya terkait dengan proses mendapatkan akses)
  7. Diari refleksi personal (termasuk kesan/refleksi personal selama di lapangan)
Satu hal lagi perlu ditambahkan di sini. Jika mengambil gambar atau merekam dengan video diijinkan, lakukan. Ini akan merekam banyak hal yang tidak bisa dibuat dalam catatan lapangan. Apa yang Anda bayangkan ketika melihat gambar berikut. Gambar pertama adalah Dinas Perizinan di Yogyakarta, kedua Kantor Pelayanan Terpadu di Sragen, dan ketiga petani pengguna ponsel di kebun jagung di Bantul. 



Di sini, adagium ‘a picture is worth a thousand words’ berlaku. Namun gambar atau video yang direkam harus diinterpretasikan oleh peneliti dalam melakukan analisis data. Apalagi saat ini, paket software untuk analisis data kualitatif, seperti NVivo memfasilitasi analisis data dalam beragam bentuk, mulai dari teks, audio, gambar, sampai dengan video.

Pengalaman para ahli menunjukkan bahwa seringkali ketika melakukan observasi, terlintas bagaimana informasi yang saya dapat akan dianalisis kemudian. Termasuk di dalamnya kita perlu membuat skema hubungan antarkonsep, kategorisasi konsep, dan lain-lain, yang bisa saja jadikan rujukan dalam proses analisis.

Daftar Bacaan

Barley, S. R. (1990). Images of imaging: Notes on doing longitudinal field work. Organization Science, 1(3), 220-247.
Eisenhardt, K. M. (1989). Building theories from case study research. Academy of Management Review, 14(4), 532-550.
Fathul Wahid.  2012.  Melakukan observasi. Publikasiinternasional.
Mulhall, A. (2003). In the field: notes on observation in qualitative research. Journal of Advanced Nursing, 41(3), 306-313.
Van Maanen, J. (2011). Tales of The Field: On Writing Ethnography. University of Chicago Press.
Walsham, G. (2006). Doing interpretive research. European Journal of Information Systems, 15(3), 320-330.

1 comment:

  1. Borgata Hotel Casino & Spa Map & Directions - Mapyro
    Find 천안 출장샵 the Borgata Hotel Casino & Spa 화성 출장샵 in Atlantic City (New Jersey), United States The 충주 출장마사지 Borgata Hotel Casino & Spa is located 창원 출장샵 just outside of Atlantic 의왕 출장안마 City.

    ReplyDelete