Monday 27 May 2013

BAGAIMANA MENULIS METODOLOGI?

Walsham (2006: 327) memberikan komentar yang menarik untuk bagian metodologi ini: “You won’t get a paper published in a good journal just because you have a well-written methodology section. However, you might get a paper rejected by a good journal because your methodology section is weak.”

di sini kita  tidak akan membahas apakah istilah yang benar, untuk bagian ini, metodologi atau metode. Keduanya digunakan dalam artikel jurnal, dan kita tidak perlu terjebak pada diskusi istilah.

Bagaimana seharusnya bagian metodologi ditulis? Tentu apa yang harus ditulis dan bagaimana menuliskannya mungkin berbeda antardisiplin. Karenanya, sengaja  kita tidak melakukan proses sintesis, tetapi memaparkan beragam ‘resep’.

Jika kita menggunakan kerangka artikel yang ditawarkan oleh Day (1975). Bagian ini berisi ‘materials and methods’  dan cocok untuk penelitian yang melibatkan eksperimen, terutama di laboratorium. Menurut Day (1975), tuliskan spesifikasi dan kuantitas teknis secara tepat, termasuk metode penyiapannya. Kadang, perlu juga menampikan karakteristik kimia dan fisika senyawa yang digunakan. Bagian metodologi ini harus juga mendeskripsikan dengan detil langkah-langkah penelitian yang dilakukan, sehingga peneliti lain dapat mengulanginya. Perlu diingat, meskipun saran Day ini mungkin bisa diaplikasikan dalam banyak disiplin, latar belakang dia yang kemungkinan besar adalah teknik (berdasar outlet publikasi yang dipilihnya), perlu dipertimbangkan dalam mengadopsinya.

Resep lain diberikan oleh Kallet (2004), dengan latar belakang kedokteran. Menurutnya, bagian metodologi harus memberikan informasi yang menunjukkan bagaimana sebuah studi dapat dinilai validitasnya. Bagian ini secara umum terdiri dari lima bagian:
  1. Menggambarkan material yang digunakan dalam studi
  2. Menjelaskan bagaimana material tersebut disiapkan
  3. Menggambarkan desain/prosedur/protokol penelitian
  4. Menjelaskan bagaimana pengukuran dilakukan dan perhitungan apa saja yang dilakukan
  5. Menyatakan uji statistik yang digunakan untuk menganalisis data.
Kallet (2004) secara eksplisit menegaskan untuk menggunakan kalimat lampau (past tense) ketika menulis bagian ini. Tidak kalah penting, di sini, adalah mengatur antarbagian dalam urutan yang logis.
Bagaimana untuk penelitian positivis yang melibatkan survei? Apakah konten bagian metodologi sama? Pencarian saya tidak menemukan resep yang siap pakai. Sebagai gantinya, kita bisa rujuk beberapa artikel yang diterbitkan dalam jurnal yang bereputasi bagus.

Untuk penelitian positivis akan kita rujuk artikel Sun et al. (2006). Menurut Kristiansand (2012) Straub saat ini adalah editor in chief jurnal paling bererputasi di bidang sistem informasi (SI) sejagad, MIS Quarterly. Straub bersama beberapa koleganya juga banyak menulis artikel tentang validasi instrumen dalam penelitian positivis. Lihat misalnya Boudreau et al. (2001), Straub et al. (2004), dan  Burton-Jones dan Straub (2006). Kristiansand  menjadi salah satu murid dalam kelasnya, dan berkesempatan memvalidasi pengetahuan terbatasnya dalam penelitian positivis yang dia pelajari secara otodidak, alias tanpa ‘guru formal’. 
Dalam artikel mereka, Sun et al. (2006) menulis bagian metodologi ke dalam bagian berikut:
  1. Konteks penelitian. Pada bagian ini, dijelaskan juga mengapa konteks tersebut relevan untuk menguji model penelitian yang dikembangkan. Beberapa argumen secara eksplisit dituliskan di sana. Argumentasi seperti ini diperlukan, terutama, karena tujuan penelitian ini adalah menjelaskan kepuasan pengguna terhadap penyampaian layanan teknologi informasi; lebih didorong alasan konseptual, dibandingkan empirikal yang spesifik.
  2. Pengukuran. Pada bagian ini dijelaskan bagaimana item-item yang digunakan untuk mengukur variabel (konstruk) dikembangkan. Apakah berdasar penelitian sebelumnya, atau dikembangkan dari awal, dan apa alasannya, dijelaskan di sini. Variabel-variabel pendukung lain, seperti demografi, juga dijelaskan, bagaimana mengukurnya. Uji reliabilitas dan validitas intrumen pengukuran juga perlu dituliskan di sini.
  3. Prosedur pengumpulan data. Bagaimana kuesioner didistribusikan dan kepada siapa dijelaskan di sini. Bagian ini juga biasanya melaporkan response rate yang didapat, berapa respon yang valid, dan informasi lain yang relevan.
  4. Teknik analisis data. Bagian ini menjelaskan bagaimana data dianalisis, termasuk alasan mengapa teknik tersebut dipilih.
Untuk penelitian interpretif, ada panduan ‘tersembunyi’ di salah satu artikel Walsham (1995). Walsham adalah salah satu tokoh penting dalam pengenalan dan pengembangan penelitian interpretif di bidang SI. Dia pernah menjadi senior editor dua jurnal penting di bidang IS, MIS Quarterly dan Information Systems Research. Bagi saya, dia adalah profesor yang sangat mumpuni dan sederhana.
Bagi Walsham (1995), bagian metodologi, paling tidak, berisi:
  1. Deskripsi pengumpulan data. Bagian ini meliputi penjelasan tentang (a) tempat penelitian yang dipilih, termasuk alasan pemilihannya, (b) banyak orang yang diwawancarai serta posisinya dalam konteks tempat penelitian, (c) sumber data lain yang digunakan, (d) waktu atau durasi pengumpulan data.
  2. Deskrispi analisis data. Bagian ini menjelaskan (a) bagaimana hasil wawancara dan data lainnya direkam, (b) bagaimana analisis dilakukan, dan (c) bagaimana proses iteratif antara data dan teori terjadi. Deskripsi tentang strategi sensemaking yang digunakan dan bagaimana data dikodekan, termasuk penggunaan software pendukung, juga perlu dituliskan di sini.
Daftar Bacaan
Burton-Jones, A., & Straub, D. W. (2006). Reconceptualizing system usage: An approach and empirical test. Information Systems Research, 17(3), 228-246.
Boudreau, M. C., Gefen, D., & Straub, D. W. (2001). Validation in information systems research: A state-of-the-art assessment. MIS Quarterly, 1-16.
Day, R. (1975). How to write a scientific paper. IEEE Transaction on Professional Communication, 41(7), 486-494.
 Fathul Wahid.  2012. Menulis metodologi. Publikasiinternasional
Kallet, R. H. (2004). How to write the methods section of a research paper. Respiratory Care, 49(10), 1229-1232.

Straub, D., Boudreau, M. C., & Gefen, D. (2004). Validation guidelines for IS positivist research. Communications of the Association for Information Systems, 13(24), 380-427.
Sun, Y., Fang, Y., Lim, K. H., & Straub, D. (2012). User Satisfaction with Information Technology Service Delivery: A Social Capital Perspective. Information Systems Research.
Walsham, G. (2006). Doing interpretive research. European Journal of Information Systems, 15(3), 320-330.
Walsham, G. (1995). Interpretive case studies in IS research: nature and method. European Journal of Information Systems, 4(2), 74-81.

No comments:

Post a Comment