Monday 27 May 2013

MENULIS KESIMPULAN DALAM TULISAN ILMIAH

Bagaimana seharusnya bagian kesimpulan ditulis? Trzeciak and MacKay (1994) memberikan resep menulis bagian kesimpulan. Resep ini tentu saja dapat diadaptasikan sesuai dengan konteks penulisan. Menurut mereka, bagian kesimpulan berisi (seperti biasa, Kristiansand (2012) menambahkan interpretasi dan ilustrasi untuk memperjelas):
1. Ringkasan temuan penelitian. Namun perlu diperhatikan, bagian ini seharusnya tidak mengulang sama persis dengan apa yang sudah dituliskan sebelumnya di bagian analisis atau diskusi.
2. Deduksi atau pengambilan kesimpulan dari uraian sebelumnya. Jangan menarik kesimpulan dari apa yang tidak pernah disinggung atau didiskusikan sebelumnya. Kadang ketika mereview artikel, kita menemukan kesimpulan yang sepertingnya ‘sudah disiapkan’ sebelum penelitian dilakukan. Kesimpulan bukan ringkasan dari telaah literatur yang Anda lakukan (kecuali artikel yang kita tulisan adalah ‘literature review’), tetapi berpijak dari penelitian yang dilakukan.
3. Opini personal terkait dengan temuan yang didiskusikan. Tentu saja opini yang argumentatif.  Seorang pakar menyarankan untuk melakukan semacam ‘spekulasi’ di bagian ini. Mengapa ini perlu? Tidak jarang temuan penelitian membutuhkan penjelasan lebih lanjut mengapa misalnya, hasil penelitian tidak seperti yang diduga sebelumnya. Penjelasan spekulatif, tetapi tetap argumentatif, diperlukan. Tambahkan penjelas bahwa spekulasi yang diberikan membutuhkan validasi lebih lanjut.
4. Jangan lupa sebutkan keterbatasan penelitian yang kita lakukan. Keterbatasan seharusnya dikaitkan dengan proses penelitian yang dijalankan, dan tidak ‘ujug-ujug’ dimunculkan. Keterbatasan dapat terkait dengan teori yang digunakan, metode yang diaplikasikan, atau pun terkait dengan generalisasi hasil penelitian. Keterbatasan ini akan menjadi dasar untuk bagian selanjutnya.
5. Berikan ilustrasi atau saran penelitian lanjutan yang bisa dilakukan. Saran ini biasanya merupakan respon dari keterbatasan yang diuraikan sebelumnya.
6. Tuliskan implikasi penelitian. Secara umum, implikasi dapat dikelompokkan menjadi dua: implikasi praktik dan implikasi teoretik. Implikasi praktik terkait dengan relevansi hasil penelitian untuk para praktisi. Implikasi ini dapat maujud dalam beragam bentuk, seperti metode baru dan serangkaian prinsip yang bisa digunakan oleh praktisi. Implikasi teoretik terkait dengan konstribusi penelitian dalam pengembangan atau validasi teori.
7. Fakta atau data penting lainnya yang tidak muncul dalam uraian sebelumnya. Terus terang saya agak kurang ‘sreg’ dengan saran ini. Namun bisa jadi yang dimaksudkan adalah fakta penting yang dapat menguatkan argumen kita. Tetapi mengapa harus di bagian kesimpulan dan tidak di bagian diskusi atau bahkan analisis?

Tentu saja, dari ketujuh bagian tersebut, kita bisa meramu semuanya menjadi satu, atau bahkan menekankan pada bagian yang satu dengan mengurangi pada bagian yang lain. Salah satu alasanyanya adalah kadang ruang yang disediakan sangat terbatas untuk mengelaborasi semua bagian dengan cukup detil. Beberapa jurnal membatasi jumlah kata maksimal 5000 atau bahkan 3000. Beberapa jurnal yang lain cukup baik hati dengan mengakomodasi artikel yang lebih panjang. Jika demikian, misalnya, bagian ringkasan temuan dapat diabaikan, dan penekanan diberikan pada bagian lain. Persis seperti membuat masakan, akankah kita buat lebih pedas atau lebih asin?Atau mungkin kita mengatur kembali urutan dalam memasak untuk menghasilkan cita rasa yang diinginkan. Siapa yang akan menikmati masakan tersebut seringkali menjadi dasar pilihan. Begitu juga dengan artikel. Jurnal dengan sasaran praktisi, seperti MIS Quarterly Executive atau Communication of ACM, misalnya implikasi praktik penelitian sangat ditekankan. Berbeda halnya dengan jurnal yang berfokus pada pengembangan teori, seperti Academy of Management Review atau Administrative Science Quarterly; kontribusi teoretik nampaknya lebih menarik untuk ditampilkan.

Daftar Bacaan

Fathul Wahid.  2012.  Menulis kesimpulan. publikasiinternasional.
Trzeciak, J., dan MacKay, S. E. (1994). Study Skills for Academic Writing. New York: Prentice Hall.
Walsham, G. (2006). Doing interpretive research. European Journal of Information Systems, 15, 320-330.

No comments:

Post a Comment